Krisis biji-bijian Ukraina adalah ‘panggilan bangun’ untuk Afrika, kata Ramaphosa

Featured Post Image - Krisis biji-bijian Ukraina adalah ‘panggilan bangun’ untuk Afrika, kata Ramaphosa

PRETORIA (AFP) – Krisis biji-bijian Ukraina harus bertindak sebagai “panggilan bangun” bagi Afrika untuk menjadi mandiri dalam memproduksi sereal dan pupuk, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan pada hari Jumat (22 Juli).

Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari telah mencegah jutaan ton gandum Ukraina dan biji-bijian lainnya meninggalkan pelabuhan negara itu, memicu kekhawatiran kekurangan global.

Ramaphosa berbicara ketika Rusia dan Ukraina pada hari Jumat menulis kesepakatan penting dengan PBB dan Turki untuk membuka blokir rute pengiriman Laut Hitam, yang dapat meredakan krisis pangan global.

Presiden Afrika Selatan mengatakan krisis pasokan biji-bijian baru-baru ini harus memacu negara-negara Afrika untuk meningkatkan produksi pangan untuk mengurangi impor.

“Apakah kita ingin melanjutkan selama bertahun-tahun yang akan datang untuk mengandalkan, untuk biji-bijian kita, untuk pupuk kita, di bagian dunia itu?” katanya pada konferensi pers di Pretoria, ketika Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara berkunjung.

“Atau haruskah kita mengatakan konflik ini adalah panggilan bangun, seperti Covid menjadi panggilan bangun bagi banyak dari kita di benua Afrika untuk mulai memproduksi vaksin kita sendiri?”

Pertanian Ukraina adalah sumber utama biji-bijian untuk pasar dunia, khususnya di Timur Tengah dan Afrika, di mana pasokan makanan sangat ketat.

Harga sereal di benua termiskin di dunia telah melonjak karena merosotnya ekspor, mempertajam dampak konflik dan perubahan iklim dan memicu kekhawatiran kerusuhan sosial.

Berbicara bersama Ramaphosa, Ouattara mengatakan dia mengatakan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam panggilan telepon awal pekan ini bahwa Afrika harus diprioritaskan saat pengiriman dilanjutkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *