Paris (AFP) – Prancis pada Selasa secara resmi mengatakan kepada Amerika Serikat untuk berhenti mengintip panggilan telepon warga Prancis tetapi mengisyaratkan ingin mendinginkan perselisihan mengenai masalah ini.
Dalam pertemuan sarapan dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius bersikeras diberi penjelasan lengkap tentang pengungkapan terbaru tentang program mata-mata AS yang kontroversial.
“Dia (Fabius) mengulangi permintaan kami untuk penjelasan tentang praktik mata-mata yang tidak dapat diterima antara mitra dan yang harus dihentikan,” kata juru bicara menteri setelah pertemuan singkat itu.
Terlepas dari nada kuat yang diadopsi oleh kementerian luar negeri, ada tanda-tanda bahwa Paris ingin meredakan perselisihan yang diciptakan oleh wahyu di surat kabar Le Monde bahwa Badan Keamanan Nasional AS telah memantau lebih dari 70 juta komunikasi telepon di Prancis antara 10 Desember 2012 dan 8 Januari tahun ini.
Ketika ditanya apakah Prancis sedang mempertimbangkan segala bentuk pembalasan terhadap Amerika Serikat atas perilaku NSA, juru bicara pemerintah Najat Vallaud-Belkacem mengecilkan kemungkinan itu.
“Terserah Menteri Luar Negeri Fabius untuk memutuskan jalur apa yang kami ambil, tetapi saya tidak berpikir ada kebutuhan untuk eskalasi (situasi),” kata Vallaud-Belkacem kepada televisi France 2.
“Kita harus memiliki hubungan yang saling menghormati antara mitra, antara sekutu. Keyakinan kami dalam hal itu telah terpukul tetapi bagaimanapun juga itu adalah hubungan individu yang sangat dekat yang kami miliki.”
Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan kepada timpalannya dari AS Barack Obama pada Senin malam bahwa tindakan NSA telah “tidak dapat diterima antara teman dan sekutu.” Para pejabat AS telah mengakui bahwa Prancis memiliki dasar yang sah untuk pengaduan tetapi menggambarkan beberapa pelaporan tentang program NSA sebagai “terdistorsi”.
Obama telah memulai peninjauan tentang bagaimana AS mengumpulkan intelijen dengan maksud untuk mengatasi kekhawatiran atas hak warga negara atas privasi, kata pernyataan Gedung Putih.
Off the record, para pejabat AS juga ingin menekankan bahwa intelijen yang diperoleh dari pemantauan telepon dapat bermanfaat bagi semua sekutu Washington dalam memerangi terorisme.