Sri Lanka menutup pabrik setelah diduga kebocoran gas beracun

Kolombo (AFP) – Pihak berwenang Sri Lanka menutup pabrik deterjen di ibu kota bisnisnya Kolombo pada Selasa setelah lebih dari 70 orang dirawat di rumah sakit menyusul dugaan kebocoran gas beracun, kata polisi.

Juru bicara kepolisian Ajith Rohana mengatakan 72 pekerja pabrik dan penduduk terdekat dibawa ke rumah sakit sebelumnya pada hari Selasa setelah gas – yang dianggap amonia – bocor dari pabrik.

“Beberapa dari mereka masih di rumah sakit delapan jam setelah insiden itu dilaporkan,” kata Rohana.

“Penyelidikan awal menunjukkan telah terjadi kebocoran gas amonia dari pabrik,” katanya.

Otoritas Lingkungan Pusat (CEA) mengatakan segera menutup pabrik di pinggiran Piliyandala di pinggiran Kolombo sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.

Direktur CEA Saranga Alahapperuma mengatakan penyelidikan sedang dilakukan terhadap metode pabrik untuk menyimpan bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi deterjen.

Kecelakaan industri jarang terjadi di Sri Lanka tetapi ada kekhawatiran yang berkembang tentang pabrik-pabrik di dekat lingkungan perumahan menyusul kontaminasi air tanah baru-baru ini oleh pabrik sarung tangan karet di luar Kolombo, yang memicu protes yang berakhir dengan tindakan keras.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *