KUALA LUMPUR – Lebih dari 7.000 orang di negara bagian pantai timur Malaysia, Kelantan dan Terengganu berada di tempat penampungan bantuan pada Minggu (20 Desember) pagi karena banjir yang disebabkan oleh hujan lebat selama berhari-hari selama musim hujan tahunan.
Banjir memburuk dalam beberapa hari terakhir, memaksa evakuasi penduduk desa ke lebih dari 60 tempat penampungan di kedua negara bagian, kantor berita Bernama melaporkan.
Ada 7.308 pengungsi pada pukul 8 pagi pada hari Minggu, lebih tinggi dari 6.627 pada Sabtu malam.
Pusat-pusat bantuan sementara termasuk ruang umum dan sekolah, dan pengungsi mungkin harus tinggal di sana selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Para pejabat memantau dengan cermat ketinggian air di sungai-sungai besar di negara-negara bagian ini dan akan mengeluarkan perintah evakuasi jika tingkat naik di atas “tingkat bahaya” yang ditetapkan selama musim hujan.
Tingkat sungai besar di Kelantan utara, Sungai Golok, misalnya, berada di kedalaman 10,43 meter pada pukul 8 pagi pada hari Minggu, di atas tingkat bahayanya 10 meter.
Di negara bagian Terengganu sebelah, kepala polisi distrik kota Hulu Terengganu, Wakil Inspektur Mohd Adli Mat Daud mengingatkan orang-orang untuk tidak memperlakukan banjir sebagai “karnaval air”, karena ia telah melihat banyak penduduk desa terutama anak-anak bermain di air banjir.
Dia mengatakan sementara banjir adalah kejadian tahunan, situasinya tidak dapat diprediksi karena arus air bisa cepat dan mematikan.
Pihak berwenang di kota Kemaman di Terengganu mengatakan kepada Bernama pada hari Sabtu bagaimana mereka menyelamatkan seorang pria setelah skuter yang dia dan temannya tumpangi tersapu oleh arus yang kuat.
“Salah satu korban berhasil menyelamatkan diri sementara yang lain terjebak di pohon. Seorang anggota (pertahanan sipil) kemudian mengikat tali di tubuhnya dan berenang melawan arus kuat untuk menyelamatkan korban,” kata kapten Pertahanan Sipil Mohd Suhaimi Awang kepada kantor berita nasional Malaysia.
Dan pada Sabtu sore, sebuah mobil kecil Perodua tersapu oleh arus kuat di Terengganu, dengan pengemudi dengan cepat diselamatkan oleh penduduk desa.
Sebagian Malaysia, terutama negara-negara pantai timur di Semenanjung Malaysia, dilanda hujan lebat setiap tahun, dengan kasus terburuk dalam beberapa tahun terakhir terjadi dari Desember 2014 hingga Januari 2015, ketika lebih dari 200.000 orang dievakuasi ke pusat-pusat bantuan banjir.