Peran UKM dalam memungkinkan pembangunan berkelanjutan Singapura dan kawasan ini
UKM dapat menyediakan teknologi, produk, dan layanan untuk proyek-proyek berkelanjutan di berbagai bidang seperti energi terbarukan, bangunan hijau, pengelolaan air dan limbah berkelanjutan, untuk Singapura dan kawasan ini.
Hingga saat ini, UKM di sini telah mengerjakan teknologi, produk, dan layanan lainnya, dengan sektor cleantech memiliki beberapa terobosan, seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh The Straits Times. Misalnya, sistem fotovoltaik surya hibrida berdasarkan teknologi pendinginan atas, dan penggunaan film surya organik tipis dan fleksibel pada fasad bangunan di bawah iklim tropis dipelopori.
Upaya semacam itu tidak hanya akan melayani proyek dan bisnis di Singapura dan kawasan yang ingin membangun proses berkelanjutan, tetapi juga dapat membuka peluang ekonomi dan pekerjaan baru, yang akan bermanfaat dalam rencana pemulihan pascapandemi.
Dalam pidato utamanya di Dialog Singapura tentang Sumber Daya Dunia Berkelanjutan bulan lalu, Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Grace Fu mengatakan sektor keberlanjutan diperkirakan akan menciptakan 55.000 pekerjaan dalam dekade berikutnya, dengan 4.000 diciptakan pada tahun 2021. Ini termasuk peran terampil dalam industri pertanian dan akuakultur berteknologi tinggi, pengelolaan limbah, dan kebersihan publik.
Selain itu, go green dapat memberikan manfaat ekonomi tahunan hingga US$1 triliun (S$1,3 triliun) bagi perekonomian Asia Tenggara paling lambat pada tahun 2030, demikian yang dilaporkan perusahaan konsultan manajemen global Bain and Company pada November 2020.
Secara khusus, investasi yang lebih besar dalam energi terbarukan, pengurangan konsumsi dan pengelolaan limbah yang lebih baik, praktik penanaman tanaman yang kurang merusak dan perencanaan kota yang lebih baik adalah beberapa bidang yang dapat membawa peluang pertumbuhan baru bagi ekonomi, dan ini juga merupakan kontribusi UKM.