PUTRAJAYA (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Sekolah-sekolah di Malaysia diwajibkan untuk menyediakan masker wajah hanya kepada siswa dan staf yang menunjukkan gejala virus corona selama sesi sekolah, kata Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob.
“Pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan hanya mengharuskan sekolah untuk menyediakan sabun, pembersih tangan dan melakukan pemeriksaan suhu,” katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (17 Juli) menjelaskan bahwa penggunaan masker wajah di sekolah tidak wajib.
Pada karantina wajib, Datuk Seri Ismail Sabri mengatakan seorang warga Malaysia yang kembali dari luar negeri pada hari Kamis dikirim ke rumah sakit setelah tes menunjukkan bahwa orang tersebut positif Covid-19.
Individu itu termasuk di antara 594 warga Malaysia yang kembali melalui Bandara Internasional KL (KLIA) dari Singapura, Indonesia, Uni Emirat Arab, Oman, Kamboja dan Jepang.
Ismail Sabri mengatakan sisanya diperintahkan untuk mematuhi karantina wajib 14 hari di rumah.
Antara 10 Juni dan Kamis, 19.298 orang yang kembali diskrining untuk Covid-19 di KLIA dan KLIA2 termimal berbiaya rendah, dengan 74 orang dinyatakan positif.
Menteri juga melaporkan bahwa polisi menangkap lima warga negara asing karena melanggar undang-undang imigrasi.
Ismail Sabri mengatakan penangkapan dilakukan di penghalang jalan Ops Benteng nasional pada hari Kamis, di mana polisi memeriksa 40.151 kendaraan untuk imigran ilegal.
“Polisi juga menangkap 48 orang karena gagal memastikan jarak sosial saat berada di tempat umum.