SINGAPURA – Seorang pekerja Bangladesh yang diduga diserang oleh mantan majikannya, pensiunan aktor-sutradara Ng Aik Leong, mengatakan kepada pengadilan pada hari Senin (30 November) bahwa ia hidup dalam ketakutan saat bekerja untuk Ng, karena yang terakhir sering meledakkannya karena bekerja.
Ng, 59, dituduh secara sukarela menyebabkan luka pada Jahidul, yang menggunakan satu nama, atas insiden 11 Desember 2018 di mana ia menggunakan pengikis logam untuk memukul Jahidul di perut dan kepala.
Pada hari Senin, dalam kelanjutan persidangan yang dimulai pada 27 Juli, Jahidul bersaksi bahwa Ng sering meneriaki dan mengancamnya, bahkan menantangnya untuk berkelahi.
Jahidul, 34, mengatakan dia sedang melakukan beberapa pekerjaan pembersihan di Singapore Islamic Hub di bawah pengawasan Ng, ketika Ng menjadi marah setelah mengetahui pekerja itu menggunakan tali yang lebih pendek dari yang dia inginkan.
Menurut Jahidul, Ng melemparkan ember plastik dan papan kayu ke arahnya. Jahidul mengatakan ember itu mengenai punggungnya, dan dia turun dari tangga yang dia tumpangi karena dia ketakutan.
Ng, yang lebih dikenal sebagai Huang Yiliang, kemudian diduga menyerangnya dengan scraper logam di perut dan di kepala, mengakibatkan memar di kulit kepala Jahidul dan beberapa abrasi. Keduanya memiliki pergumulan kecil di atas scraper, kata Jahidul.
Ketika dia berjalan keluar untuk memanggil polisi, Ng menyuruhnya kembali ke ruang kerja mereka sehingga dia bisa memukulinya. Ng mengatakan dia tidak bisa melakukannya di luar karena ada kamera televisi sirkuit tertutup di sana, kata Jahidul.
Jahidul juga memproduksi klip audio di pengadilan, yang direkam sebelum kejadian, tentang Ng yang marah meneriakkan bahasa Hokkien dan Inggris kepadanya. Keduanya tinggal bersama di rumah Ng.
Dalam salah satu rekaman yang diputar di pengadilan, Ng terdengar meremehkan asuhan Jahidul, mencatat bahwa ia berasal dari desa miskin dan tidak tahu cara bekerja.
Jahidul mengatakan Ng marah atas insiden di mana Jahidul telah dikenakan biaya tambahan 50 sen untuk beberapa alat kerja di sebuah toko yang konon dimiliki oleh teman Ng.
“Bos adalah orang (orang) yang sangat berbahaya. Bos bisa membunuhmu, mengerti?” Ng memberi tahu Jahidul di salah satu klip audio.
Ng juga terdengar menantang Jahidul untuk berkelahi, menyuruhnya untuk “menandatangani” sesuatu untuk pertarungan “satu lawan satu”.
“Saya bahkan tidak berani menjawabnya, saya selalu takut padanya,” kata Jahidul kepada pengadilan.