Sultan Ibrahim dan Ratu Johor Raja Zarith Sofiah juga mengunjungi ISEAS – Yusof Ishak Institute di National University of Singapore pada hari Jumat, hari terakhir dari kunjungan resmi tiga hari mereka di sini.
Mereka menghabiskan lebih dari satu jam di institut tersebut, di mana mereka diberi pengarahan tentang sejarahnya dan pekerjaan penelitian yang dilakukannya di Asia Tenggara.
Pasangan kerajaan itu juga melihat dokumen sejarah terpilih dalam koleksi perpustakaan ISEAS, termasuk peta Longhurst Singapura dan Malaysia, kata lembaga itu.
Koleksi Longhurst disumbangkan ke ISEAS oleh mantan perwira Gurkha Angkatan Darat Inggris di Singapura. Ini terutama terdiri dari peta dan grafik yang diterbitkan dari tahun 1940-an hingga 1990-an, dan termasuk informasi topografi yang mungkin merupakan referensi penting untuk potensi Inggris merebut kembali Malaya dari Jepang selama Perang Dunia II.
Kunjungan ke institut itu mengakhiri masa tinggal pasangan kerajaan itu di Singapura, dan Sultan kembali ke Johor pada hari yang sama, kata Kantor Pers Kerajaan Johor.
“Kunjungan resmi Yang Mulia Sultan ke Singapura tidak hanya memperkuat hubungan antara Johor dan Republik (Singapura), tetapi juga membawa manfaat dari kerja sama ekonomi untuk kepentingan rakyat,” katanya.