Dari chip kriptografi masa depan hingga model kecerdasan buatan (AI) yang dapat mendeteksi malware yang tidak dikenal, ini adalah beberapa proyek teknologi pertahanan terbaru yang sedang dikerjakan DSO National Laboratories untuk menjaga terhadap ancaman di masa depan.
Mereka diresmikan dalam pameran baru-baru ini di Kompleks DSO untuk menandai ulang tahun ke-50 organisasi penelitian dan pengembangan pertahanan.
Pengawasan daerah yang tidak diketahui, terutama lingkungan perkotaan, dapat dibuat lebih aman dan lebih efisien di masa depan dengan penggunaan robot seperti Harrier berkaki empat.
Kendaraan tak berawak, yang menyerupai anjing, dapat menavigasi ruang sempit dan menaiki tangga sambil menghasilkan peta 3D lingkungannya secara real time.
Hal ini juga dapat beroperasi di daerah yang tidak memiliki akses ke Global Positioning System (GPS).
Inovasi utama terletak pada “otak” Harrier, yang disebut kit muatan otonomi, yang dikembangkan oleh tim yang dipimpin oleh insinyur sistem robotika Elaina Koh, 37.
Koh mengatakan tim dari DSO sedang berupaya meningkatkan kecerdasan robot sehingga dapat merespons perubahan situasi di lingkungan dengan lebih baik.
“Katakanlah ada satu pintu masuk yang diblokir di area yang tidak diketahui. Dengan kecerdasan yang ditingkatkan, Harrier akan tahu bagaimana menemukan rute alternatif untuk sampai ke tujuan,” katanya.
Harrier juga dapat bekerja sama dengan robot lain, seperti Foxhound – kendaraan tak berawak yang lebih besar di atas roda – untuk menjelajahi area tanpa perlu kontrol operator.
Kedua robot dapat saling melengkapi, kata Ms Koh.
Foxhound, yang memiliki lebih banyak daya dan kapasitas komputasi, dapat menyimpan informasi yang diberikan kepadanya oleh Harrier, misalnya. Tetapi Harrier, yang lebih kecil, dapat bermanuver lebih mudah di area dalam ruangan.
Sementara tim DSO saat ini sedang bereksperimen dengan tim yang terdiri dari dua atau tiga robot, “di masa depan, kami berpikir untuk meningkatkannya menjadi mungkin lima, enam, atau bahkan 10”, tambah Ms Koh.