Wina (ANTARA) – Perangkat lunak berbahaya menginfeksi beberapa komputer badan nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam beberapa bulan terakhir tetapi tidak ada data dalam jaringannya yang diyakini telah dikompromikan, kata badan itu dalam sebuah catatan rahasia kepada negara-negara anggota.
Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) memainkan peran kunci dalam upaya global untuk mencegah penyebaran senjata nuklir.
Di antara tugas-tugas sensitif politik lainnya, ia menyelidiki kegiatan atom Iran yang disengketakan.
IAEA, dalam catatan singkat yang didistribusikan pada Senin malam dan dilihat oleh Reuters pada hari Selasa, mengatakan penyelidikan internal telah menyimpulkan bahwa selama beberapa bulan terakhir beberapa komputer yang dioperasikan oleh badan tersebut terinfeksi oleh malware.
Komputer-komputer itu terletak di area umum kantor pusat agensi di Wina, yang dikenal sebagai Vienna International Centre (VIC), katanya.
“Data dari beberapa drive USB pengunjung VIC diyakini telah dikompromikan, termasuk selama pertemuan Dewan Gubernur September 2013 dan Konferensi Umum,” katanya, merujuk pada dua pertemuan negara-negara anggota IAEA selama bulan itu.
“Sekretariat tidak percaya bahwa perangkat USB itu sendiri terinfeksi atau bahwa mereka dapat menyebarkan malware lebih lanjut,” tambah badan PBB itu. “Penyelidikan menunjukkan bahwa tidak ada data dari jaringan IAEA yang telah dikompromikan.” Catatan agensi tidak memberikan rincian tentang kemungkinan asal malware.